MOTIVASI | MOTIVASI BELAJAR | FUNGSI MOTIVASI.
Motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar. Jika siswa mendapat motivasi
yang tepat maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai
hal-hal yang semula tidak terduga. Motivasi akan menyebabkan terjadinya
suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, baik yang menyangkut
kejiwaan, perasaan dan emosi untuk kemudian bertindak melakukan sesuatu
untuk melakukan tujuan. Dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan salah
satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena
peserta didik akan belajar sunguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang
tinggi.
Menurut Atkinson, motivasi
adalah ‘pendorong’, suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah
laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu
sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Duncan (1981) juga
mengatan bahwa motivasi adalah setiap usaha yang disadari untuk
menggerakan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia
terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau
tujuan tertentu.
Teori-teori
yang menjelaskan tentang motivasi antara lain adalah teori hedonisme,
teori naluri, teori reaksi yang dipelajari, dan teori daya pendorong.
Berikut ini adalah uraian umum dari masing masing teori tersebut.
a) Teori
hedonisme berpandangan bahwa setiap menghadapi persoalan manusia
cenderung memilih alternative pemecahan yang mendatangkan kesenangan
diri pada yang mengakibatkan kesukaran, kesulitan, penderitaan, dan
sebagainya.
b) Teori naluri mengajarkan bahwa untuk memotivasi seseorang harus berdasar naluri yang akan dituju dan perlu dikembangkan.
c) Teori
yang dipelajari mengatakan apabila seorang pendidik akan memotivasi
anak didiknya maka ia harus mengetahui betul latar belakang, dan
kebudayaan mereka.
d) Teori
daya pendorong menjelaskan bahwa jika seorang pendidik akan memberikan
motivasi harus mendasarkannya pada daya pendorong. Yaitu naluri dan
reaksi yang dipelajarinya dari kebudayaan lingkungan yang dimilikinya.
A. Pengertian Umum Motivasi
Motivasi
berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak
yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan
sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc. Donald
(Sondang, 2002 : 35) , “motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di dahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan”. Dari pengertian yang dikemukakan
oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi
itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi,
ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.”
Menurut Maslow (Jalaludin, 2007 : 56) motivasi ada dua, yaitu:
a)
Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu
sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan
sendiri.
b) Motivasi
Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang
lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau
belajar.”
Teori-teori yang
menjelaskan tentang motivasi antara lain adalah teori hedonisme, teori
naluri, teori reaksi yang dipelajari, dan teori daya pendorong. Berikut
ini adalah uraian umum dari masing masing teori tersebut.
a) Teori
hedonisme berpandangan bahwa setiap menghadapi persoalan manusia
cenderung memilih alternative pemecahan yang mendatangkan kesenangan
diri pada yang mengakibatkan kesukaran, kesulitan, penderitaan, dan
sebagainya.
b) Teori naluri mengajarkan bahwa untuk memotivasi seseorang harus berdasar naluri yang akan dituju dan perlu dikembangkan.
c) Teori
yang dipelajari mengatakan apabila seorang pendidik akan memotivasi
anak didiknya maka ia harus mengetahui betul latar belakang, dan
kebudayaan mereka.
d) Teori
daya pendorong menjelaskan bahwa jika seorang pendidik akan memberikan
motivasi harus mendasarkannya pada daya pendorong. Yaitu naluri dan
reaksi yang dipelajarinya dari kebudayaan lingkungan yang dimilikinya.
B. Motivasi Belajar
Motivasi dan belajar merupakan
dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku
secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari
praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan
tertentu.
Menurut Colquitt,
LePine dan Noe (2000 : 10), motivasi untuk belajar didefinisikan sebagai
arah, kemahuan dan tingkah laku yang mengarah kepada pembelajaran
berterusan dan juga telah didapati positif kepada prestasi pembelajaran.
Motivasi belajar adalah keinginan siswa untuk mengambil bagian di dalam proses pembelajaran (Linda S. Lumsden, 1994 : 18).
Menurut
Hermine Marshall Istilah motivasi belajar mempunyai arti yang sedikit
berbeda. Ia menggambarkan bahwa motivasi belajar adalah kebermaknaan,
nilai, dan keuntungan-keuntungan kegiatan belajar belajar tersebut cukup
menarik bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Pendapat lain
motivasi belajar itu ditandai oleh jangka panjang, kualitas keterlibatan
di dalam pelajaran dan kesanggupan untuk melakukan proses belajar (
Carole Ames, 1990 : 23)
Dari
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah
kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh
keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang
datang dari luar. Kegiatan itu dilakukan dengan kesungguhan hati dan
terus menerus dalam rangka mencapai tujuan.
C. Fungsi Motivasi dalam belajar
Motivasi berfungsi
sebagai pendorong, pengarah, dan sekaligus sebagai penggerak perilaku
seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Guru merupakan factor yang
penting untuk mengusahakan terlaksananya fungsi-fungsi tersebut dengan
cara memenuhi kebutuhan siswa.Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan dan rasa aman,
kebutuhan untuk diterima dan dicintai, kebutuhan akan harga diri, dan
kebutuhan untuk merealisasikan diri. Adapun fungsi dari motivasi dalam
pembelajaran diantaranya :
1) Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3) Motivasi
berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku
seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya
suatu pekerjaan.
d. Strategi menumbuhkan motivasi dalam belajar
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1) Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada
permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru
menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya
kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam
belajar.
2) Hadiah
Berikan
hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat
mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang
belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang
berprestasi.
3) Saingan/kompetisi
Guru
berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan
prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah
dicapai sebelumnya.
4) Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5) Hukuman
Hukuman
diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar
mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau
merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6) Memberikan perhatian maksimal
Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.
7) Membantu kesulitan belajar
Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok.
8) Menggunakan metode yang bervariasi, dan
9) Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.