"Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45)
Ada sebuah SMS tentang anak hilang: Dicari, anak hilang dengan ciri-ciri rambut hitam agak ikal, kulit hitam, usia 7 tahun, ketika pergi menggunakan kaos merah, bercelana pendek kotak-kotak dan bersendal crocs kebesaran. Anda yang menemukan anak tersebut mohon segera memberi kabar karena sandalnya mau dipakai. Terima kasih...
Ah, saya sudah serius menyimak berita itu dari awal, ternyata hanya jokes belaka. Masakan sepasang sandal jauh lebih diperhatikan daripada anak hilang?
Tetapi jika mau jujur diperhatikan, faktanya memang demikian. Benda atau binatang kadang jauh lebih dihargai daripada manusia sebagai ciptaan yang paling luhur. Orang bisa stress jika kehilangan barang kesayangannya, tetapi datar-datar saja jika melihat anak jalanan kelaparan. Ada juga yang begitu bersedih hati berlebihan ketika binatang kesayangannya mati karena kecelakaan, tetapi bersikap biasa saja ketika melihat pengemis tewas kecelakaan di jalan.
Sahabat NK, kita perlu mengingat bahwa manusialah yang menjadi pusat rencana-Nya. Manusia jugalah yang menjadi obyek kasihNya jauh melebihi kasih-Nya terhadap ciptaan yang lain. Ia merelakan Yesus Kristus, Anak-Nya yang Tunggal, untuk mati bagi manusia, bukan untuk menebus yang lain.
Karena itu, ubahlah fokus belas kasihan kita yang mungkin keliru sementara ini dengan lebih menghargai benda/binatang melebihi jiwa yang terhilang. Doakan mereka yang terhilang dan selanjutnya mewujudnyatakan kasih Allah bagi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar