"Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45)
Ada sebuah SMS tentang anak hilang: Dicari, anak hilang dengan ciri-ciri rambut hitam agak ikal, kulit hitam, usia 7 tahun, ketika pergi menggunakan kaos merah, bercelana pendek kotak-kotak dan bersendal crocs kebesaran. Anda yang menemukan anak tersebut mohon segera memberi kabar karena sandalnya mau dipakai. Terima kasih...
Ah, saya sudah serius menyimak berita itu dari awal, ternyata hanya jokes belaka. Masakan sepasang sandal jauh lebih diperhatikan daripada anak hilang?
Tetapi jika mau jujur diperhatikan, faktanya memang demikian. Benda atau binatang kadang jauh lebih dihargai daripada manusia sebagai ciptaan yang paling luhur. Orang bisa stress jika kehilangan barang kesayangannya, tetapi datar-datar saja jika melihat anak jalanan kelaparan. Ada juga yang begitu bersedih hati berlebihan ketika binatang kesayangannya mati karena kecelakaan, tetapi bersikap biasa saja ketika melihat pengemis tewas kecelakaan di jalan.
Sahabat NK, kita perlu mengingat bahwa manusialah yang menjadi pusat rencana-Nya. Manusia jugalah yang menjadi obyek kasihNya jauh melebihi kasih-Nya terhadap ciptaan yang lain. Ia merelakan Yesus Kristus, Anak-Nya yang Tunggal, untuk mati bagi manusia, bukan untuk menebus yang lain.
Karena itu, ubahlah fokus belas kasihan kita yang mungkin keliru sementara ini dengan lebih menghargai benda/binatang melebihi jiwa yang terhilang. Doakan mereka yang terhilang dan selanjutnya mewujudnyatakan kasih Allah bagi mereka.
SELAMAT DATANG DI SMP NEGERI 2 BALIGE
Minggu, 19 Desember 2010
Rabu, 01 Desember 2010
BETAPA MALANGNYA NASIB GURU
Guru mempunyai posisi strategis dalam usaha peningkatan mutu pendidikan. Kemampuan guru menguasai bahan-bahan ajar merupakan wujud profesionalisme guru.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh usai menjadi pembina upacara Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Ke-16 di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Kamis (25/11/2010).
Tema HGN adalah Memacu Peran Strategis Guru dalam Mewujudkan Guru yang Profesional, Bermartabat, dan Sejahtera dengan subtemanya adalah Meningkatkan Profesionalisme, Kesejahteraan, dan Perlindungan Guru melalui Organisasi Profesi Guru yang Kuat dan Bermartabat.
Mendiknas menjelaskan, ada empat ranah profesionalisme guru yang harus ditingkatkan yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesi. "Empat ranah itu yang harus dinaikkan terus menerus," katanya.
Guru dalam menjalankan profesinya juga harus mendapatkan perlindungan. Kerja dan dedikasi guru, kata Mendiknas, juga harus dihargai dengan meningkatkan kesejahteraannya. "Profesi, martabat, dan kesejahteraannya terjaga. Dengan tiga hal itu, ke depan, guru diharapkan bisa memerankan tugas utamanya."
Mendiknas menyampaikan, ada tiga tugas utama bagi seorang guru yaitu mengajarkan ilmu, membentuk kepribadian dan karakter yang mulia, dan menanamkan rasa optimisme, cita-cita, dan pikiran positif. "Kalau itu bisa dilakukan Mudah-mudahan sekolah akan menjadi kebun ilmu dan rumah pembentuk kemuliaan kepribadian."
Peringatan HGN, merupakan saat yang tepat untuk melakukan kontemplasi, perenungan, atau refleksi diri terhadap langkah panjang yang telah dilalui khususnya terkait dengan cita-cita awal yang mendorong lahirnya HGN. Sebuah cita-cita yang saat itu dikobarkan dengan semangat kesediaan diri setiap insan guru Indonesia memberikan lebih dari kewajibannya dan menerima kurang dari hak-haknya.
"Dengan keyakinan bahwa pemberian yang lebih dan penerimaan yang kurang itu dijadikan sebagai investasi kemasyarakatan yang pada saatnya akan diperoleh kemanfaatan yang jauh lebih besar,"
Tapi apa hendak dikata memang nasib guru juga belum berubah kalaulah ada perubahan itu hanya sesaat aja buktinya pada tahun 2009 uang tunjangan sertivikasi gur agak lumayanlah mendongkel perekonomian gur tapi sekarang ini sudah sampai bulan Desember 2010 tak ada yang cair satu bulanpun salah siapa ya……….. sabarlah pak guru
Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh usai menjadi pembina upacara Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Ke-16 di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Kamis (25/11/2010).
Tema HGN adalah Memacu Peran Strategis Guru dalam Mewujudkan Guru yang Profesional, Bermartabat, dan Sejahtera dengan subtemanya adalah Meningkatkan Profesionalisme, Kesejahteraan, dan Perlindungan Guru melalui Organisasi Profesi Guru yang Kuat dan Bermartabat.
Mendiknas menjelaskan, ada empat ranah profesionalisme guru yang harus ditingkatkan yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesi. "Empat ranah itu yang harus dinaikkan terus menerus," katanya.
Guru dalam menjalankan profesinya juga harus mendapatkan perlindungan. Kerja dan dedikasi guru, kata Mendiknas, juga harus dihargai dengan meningkatkan kesejahteraannya. "Profesi, martabat, dan kesejahteraannya terjaga. Dengan tiga hal itu, ke depan, guru diharapkan bisa memerankan tugas utamanya."
Mendiknas menyampaikan, ada tiga tugas utama bagi seorang guru yaitu mengajarkan ilmu, membentuk kepribadian dan karakter yang mulia, dan menanamkan rasa optimisme, cita-cita, dan pikiran positif. "Kalau itu bisa dilakukan Mudah-mudahan sekolah akan menjadi kebun ilmu dan rumah pembentuk kemuliaan kepribadian."
Peringatan HGN, merupakan saat yang tepat untuk melakukan kontemplasi, perenungan, atau refleksi diri terhadap langkah panjang yang telah dilalui khususnya terkait dengan cita-cita awal yang mendorong lahirnya HGN. Sebuah cita-cita yang saat itu dikobarkan dengan semangat kesediaan diri setiap insan guru Indonesia memberikan lebih dari kewajibannya dan menerima kurang dari hak-haknya.
"Dengan keyakinan bahwa pemberian yang lebih dan penerimaan yang kurang itu dijadikan sebagai investasi kemasyarakatan yang pada saatnya akan diperoleh kemanfaatan yang jauh lebih besar,"
Tapi apa hendak dikata memang nasib guru juga belum berubah kalaulah ada perubahan itu hanya sesaat aja buktinya pada tahun 2009 uang tunjangan sertivikasi gur agak lumayanlah mendongkel perekonomian gur tapi sekarang ini sudah sampai bulan Desember 2010 tak ada yang cair satu bulanpun salah siapa ya……….. sabarlah pak guru
Langganan:
Postingan (Atom)